23 September 2013
FILOSOFI & SEJARAH PECI
Dahulu, Sri Sultan HB IX saat berkegiatan di kepanduan mengenakan penutup kepala berupa topi bundar seperti yang biasa dikenakan Baden Powell. Saat Presiden Soekarno melihatnya, ia menegur dan mengatakan bahwa seharusnya pembina pandu menggunakan peci. Karena penutup kepala yang satu ini merupakan hasil budaya asli Indonesia.
Konon kabarnya Presiden Soekarno pun belum terbiasa mengenakan peci. Saat pertemuan dengan para pemimpin negara di dunia internasional, beliau mengamati bahwa sebagian negara tersebut memiliki penutup kepala yang khas. Beliau pun memikirkan, apa ya penutup kepala yang khas untuk Indonesia.
Suatu ketika Presiden Soekarno bertemu dengan penjual peci. Peci adalah penutup kepala khas orang jawa barat yang juga disebut kopyah. Waktu itu peci hanya dipakai oleh rakyat jelata dan dianggap tidak modis. Orang-orang biasa memakai peci dengan bagian samping di depan, seperti yang dikenakan tokoh cerita Si Kabayan. Presiden Soekarno memperhatikan bahwa inilah penutup kepala asi Indonesia. Beliau membeli peci tersebut dan membawa pulang.
Di rumah beliau mencoba memakainya dengan cara seperti kebanyakan orang saat ini memakai peci. Istrinya, Ibu Fatmawati mengejeknya bahwa penutup kepala itu jelek dan tidak pantas dikenakan oleh seorang presiden. Tetapi Presiden Soekarno menanggapi dengan menyatakan bahwa jelek atau tidak, inilah penutup kepala asli Indonesia, asli dari bangsaku sendiri. Lalu beliau mengenakan peci tersebut untuk menghadiri pertemuan resmi yang juga dihadiri perwakilan dari negara-negara lain. Pertemuan berjalan normal hingga selesai dan Presiden Soekarno pun bangga karena telah memperkenalkan penutup kepala khas bangsanya sendiri.
Setelah selesai, baru pertama kali beliau bercermin untuk melihat bagaimana sih sebenarnya saat dirinya mengenakan peci. Melihat ke cermin, beliau juga merasa tidak cocok, peci itu kalau dikenakan terasa kurang modis. Namun beliau bertekad, ini adalah penutup kepala asli dari bangsaku, makan akan "ku peluk" erat budaya bangsaku meskipun banyak yang bilang jelek. Dari pernyataan itu lah peci memiliki sebutan baru, "kupluk".
Itulah asal muasal kenapa peci dijadikan penutup kepala nasional bagi bangsa Indonesia.
Catatan tambahan:
Konon, juga pernah terjadi peci yang dikenakan Presiden Soekarno tertinggal setelah menghadiri pertemuan dengan pihak negara-negara lain di luar negeri. Setiap orang yang melihat peci itu saat ditemukan langsung tahu dan mengatakan bahwa itu pasti penutup kepala milik Presiden Indonesia. Karena hanya Indonesia lah yang memiliki penutup kepala seperti itu.
Jadi, pilihan peci sebagai penutup kepala anggota dewasa Gerakan Pramukan tidak sembarangan. Dengan peci itulah pramuka menunjukkan penghargaannya dan upaya mencintai dan meestarikan budaya bangsa. Jadi seharusnya seorang dewasa berbangga memakai peci karena disamping untuk keseharian juga untuk penutup kepala saat beribadah pembina beragama Islam