RENUNGAN
Dilaksanakan setelah acara api unggun dan semua peserta disuruh
untuh istirahat di tenda. Pada saat tidur terlelap dibangunkan dan dikumpulkan
pada suatu tempat dengan membawa kertas, pena dan sebatang lilin. Pada saat
renungan, mata semua peserta dalam keadaan terpejam.
.
Urutan Renungan
1.
Pembukaan
2.
Mengumandangkan Azan, membaca Alqur’an
( kalau mengucapkan Al-fatihah, bersama-sama dengan suara dikeraskan), Istigfar
(bersama-sama)
3.
Musik daerah yang menyentuh
4.
Penyampaian kata-kata unuk
direnungkan
.-/-. Allah adalah Tuhan yang maha kuasa, dialah yang menentukan kehidupan
makluk alam semesta ini, termasuk kita umat manusia;
.-/-. Makin bertambah usia kita, terasa makin cepat jalannya waktu;
.-/-. Umur yang tersedia bagi kita setiap hari makin berkurang dan berarti
masa hidup kita mungkin tidak lama lagi. Barangkali nanti malam atau besok maut
akan merenggut nyawa kita;
.-/-. Sudahkah kita menggunakan waktu serta hidup sebaik-baiknya?;
.-/-. Atau hanya disia-siakan saja, tidak dimanfaatkan untuk untuk
masyarakat sekeliling kita, untuk bangsa dan negara kita, untuk umat manusia
dan agama kita?;
.-/-. Sejauh manakah bakti kita kepada orang tua yang telah menghadirkan
kita ke dunia ini. Dimana mereka tidak kenal lelah membanting tulang dalam
berusaha untuk mendapat penghasilan yang nantinya digunakan oleh kita sebagai
anak-anaknya. Sementara itu, kita hanya bisa meminta tanpa tahu darimana
asalnya, kalau tidak dapat malahan bisa jadi kita kesal bahkan membantah
perkataannya.
.-/-. Sudah mampukah kita memberikan imbalan yang setimpal atas jerih
payah orang tua kita, walaupun mereka tidak mengharapkan balasannya hanya ingin
melihat anak-anaknya dikemudian lebih baik dari mereka
.-/-. Apakah kita sudah menjalankan amanah yang dititipkan orang tua
kepada kita? Malahan banyak diantara kita yang disekolah hanya main-main, hura
– hura, ikut – ikutan teman bolos dan lain sebagainya bahkan tak ada belajar
sama sekali;
.-/-. Masih layakkah kita mengangap
diri kita anak mereka. Renungkanlah!!!!
.-/-. Allah telah memberikan petunjuk pada kita dengan perintah – perintah
dan larangan – larangannya, yang wajib kita ikuti sebaik-baiknya. Seberapa
banyak yang baru kita ikuti? Atau seberapa yang kita tinggalkan berlalu begitu
saja?
.-/-. Sudahkah kita berusaha agar jasmani kita selalu dalam keadaan sehat
dan kuat serta suci?;
.-/-. Jasmani dan rohani adalah milik yang harus kita jaga sendiri;
.-/-. Jiwa raga adalah karunia tuhan yang harus kita kembalikan ke pangkuannya
dalam keadaan suci;
.-/-. Benarkah kita seorang yang jujur, dapat dipercaya dan setia?;
.-/-. Apakah kita cukup sopan, periang dan ramah terhadap siapapun?;
.-/-. Sudah satriakah sikap dan tindakan kita?; Sudah disiplinkah kita?;
.-/-. Sudahkah kita bertindak cepat kaki dan ringan tangan?;
.-/-. Sudahkah kita hidup sederhana dan bersahaja, serta suci dalam
pikiran, perkataan dan perbuatan?;
.-/-. Apakah kita selalu mencari kesenangan sendiri semata-mata, mencari
keuntungan sendiri, pangkat dan kedudukan, tanpa kita berusaha memberikan
pertolongan kepada orang lain yang membutuhkan?;
.-/-. Sebenarnya kita telah mampu menolong orang lain, dengan pikiran,
tenaga, harta dan pengalaman kita;
.-/-. Benarkah kita selalu benar dan baik, sehingga orang lain, sehingga
orang lain dapat kita paksakan mengikuti pendapat kita?; Bertanggungjawabkah
kita?;
.-/-. Ataukah kita hanya selalu ikut pendapat orang kebanyakan, tanpa kita
ketahui kebenarannya?;
.-/-. Dengan disiplin dan iman yang teguh , kita harus berdiri dengan
tenang di tengah – tengah kegaduhan masyarakat dan kita dapat memberi pengaruh
yang baik pada sekeliling kita;
.-/-. Pancasila adalah falsafah hidup bangsa kita. Pahamkah kita akan arti
dan maksud yang terkandung didalamnya? Bagaimana pelaksanaaannya dalam
kehidupan kita?;
.-/-. Semoga Allah selalu memberi kedamaian dalam hati kita.
Renungkanlah!!!!!!
5.
Istiqfar (bersama-sama),
kemudian peserta disuruh berpencar dan mengisi kertas tersebut dengan
kesalahan-kesalahan yang dilakukannya selama ini dan tidak akan diulang lagi
ditemani lilin yang menyala. Setelah lilin habis dikumpulkan kepada orang yang
membawa renungan.